Pages

Minggu, 23 Februari 2014

HISTORIES OF KERIS


Empu adalah gelar yang di berikan kepada Seniman dan Budayawan yang karyanya tergolong maha karya ,terutama pada bidang seni pembuatan keris juga Empu orang yang membuat dan meneyempurnakan keris , bertanggung jawab terhadap tuah atau isi keris,tuah adalah isi pesan atau doa kepada Tuhan yang di transfer oleh empu terhadap keris.tuah atau isi keris itu ini menjadi kegunaan untuk apa keris itu.

Dalam tulisan ini hanya menambah pengetahuan bagi pemerhati dan peminat keris ,Sebilah keris tuahnya sangat tergantung oleh karya dan doa (Tirakat) Empu ,Jasa Sang Empu sangat besar bagi perkembangan sejarah Indonesia,adalah kewajiban kita melestarikan dan membuat Cagar Budaya keris, sebagai peninggalan sejarah,karena keris merupakan bukti sejarah disamping candi,batu bertulis dan benda sejarah lain.

Empu membabar keris ada 2 kategori,keris di buat mengutamakan tuahnya (Esoteris) dan yang kedua lebih mementingkan keindahan saja (Eksoteris),keris bertuah tidak mementingkan bentuk yang indah,dengan bahan yang mahal-mahal,tetapi di babar sanagat sederhana tapi pengaruh gaibnya bisa di rasakan manfaatnya oleh pemiliknya,biasanya keris ini tidak untuk di perlihatkan kepada orang lain senantiasa di simpan di lemari bila ada keperluan baru di kelurkan.

Sedangkan keris Eksoteris adalah keris yang mementigkan keindahan dan kemewahan saja misalakan keris Nogo Sosro kinatah Emas murni,warangka ukiran dengan pendok dan slot Emas atau perak.

Di bawah ini beberapa Empu dianggap pertama kali membabar “Keris”,kedepan bentuk buatanya menjadi Dapur Keris Dasar atau Type Keris ini menjadi konsep bentuk (Eksoteris)/pesan Isi (Isoteris) Keris

Empu Ramadi
Pada tahun Jawa 152 ,Empu Ramadi membabar Keris Larngatap, Pasupati dan ,Cundrik Empu ini membabar keris atas perintah dari Sri Maharaja Dewa Buda atau Hyang Batara Guru,yang saat itu Menjadi Raja di Negeri Wukir Mahendra atau di sebut orang Negeri Purwacarita yang sekarang di kenal Gunung Lawu.

Ricikan keris :

Larngatap
Wilah lurus,Sogokannya dua memanjang sampai ke ujung wilah,tikel alis ,pejetan dan ri pandan pada ganjanya.

Pasupati
Wilahnya lurus,Sogokan dua,pejetan,memakai ada-ada,permukanya gigir sapi,kembang kacang Pogog,pada belakang ganja ada ripandan,ada juga yang memkai gusen dan lis-lisan .

Cundrik
Wilahnya lurus,ganjanya terbalik di lengkapi greneng ,gandik berada di belakang separuh wilah,memakai sogokan dua.



Empu Isakadi

Pada tahun Jawa 216 ,Empu Isakadi membabar Keris Jalak Dinding,satu keris karya Empu Isakadi atas perintah atau pesanan dari Raja Balya yaitu Sang Hyang Siwah yang menjelma di marcapada menjadi Raja di Medang Simando terletak kalau sekarang di Wilayah Madiun ,Raja Balya ini merupakan kemenakan dari Sang Hyang Batara Guru .

Ricikan keris:

Jalak dingding
Wilahnya lurus,pada pinggir wilah ada Gusen,sor-soran keris terdapat pejetan dan tingil,gandik polos



Empu Suksekadi

tahun Jawa 230,Empu Suksekadi membabar keris Berdapur Kalamisani,keris ini di babar atas perintah dari Raja Berawa atau Sang Hyang Kala di wilayah Utara Mahendra tepatnya HutanTulyan ,Mahendra disebut juga Gunung Lawu.hutan Tulyan letaknya di tanah Kuwu

Ricikan Keris:

Kalamisani
Wilahnya lurus,kembang kacang,lambe gajahnya dua,tikel alis,gusen,kruwingan

Dan greneng,biasanya memakai ada-ada,



Empu Bromogedali

Pada tahun Jawa 261,Empu Bromogedali membabar Keris Berdapur Tilam Upih dan Balebang,sang Empu diperintah oleh Raja Budawake yaitu Sang Brahma yang menjelma di Negeri Sawanda kemudian di ubah nama Sawanda menjadi Negeri Medangkamulan

Ricikan Keris

Tilam Upih

Keris ini berbentuk lurus,memakai pejetan,gandik polos,memakai tikel alis,ganja polos,tidak pakai greneng

Balebang

Balebang wilahnya Luk 11,memakai sogokan,di bagian gandik terdapat kembang

Kacang ,lambe gajah,ganja bagian belakang terdapat greneng.



Empu Saptagati

Pada tahun tahun Jawa 265 Empu Saptagati membabar keris Sepang dan Sempana Bener ,Raja yang memerintah membuat adalah Raja Budakresna di Purwacarita



Saat itu terjadi peperangan antara raja Budawake dengan Raja Berawa dari Hutan Tulyan ,Raja Budawake kalah lantas pindah ke daerah Parayangan,di hutan Medanggili Raja Budawake bermukim kemudian nama Medanggili di ubah menjadi Giling Wesi,akhirnya Raja Berawa berkuasa di Negeri Medangkamulan .



Kemudian Sang Hyang Wisnu menjelma di Negeri Purwacarita (Gunung Lawu) dan mampu mengalahkan Raja Berawa,Sang Hyang Wisnu memberikan kekuasaan kepada Berawa dan menjadi Raja di dunia lelembut(Gaib) ,dalam perkembangan selanjutnya Sang Hyang Wisnu di ubah menjadi nama Budakresna .

Ricikan kerisnya

Sepang

Wilahnya lurus ,memakai kembang kacang,tanpa pejetan ,tanpa ricikan lain

Sempana Bener

Lurus,memakai kembang kacang,pejetan,lambe gajah,ganja bagaian belakang terdapat greneng



Empu Pujanggati

Pada tahun Jawa 418 Empu Pujanggati membabar dua Dapur Keris Yaitu Keris Berdapur Sempana Luk dan Bangodolog,Sang Empu di perintahkan membuat keris oleh Prabu Watu Gunung di Negeri Giling Wesi (Parahyangan),Prabu Watu Gunung ini masih keturunan dari Raja Purwacarita ,yaitu Putra Prabu Palendra.



Ricikan Kerisnya

Sempana Luk
Memakai luk 11,9 atau berluk 7,memakai kembang kacang,pejetan ,lambe gajahnya satu,Di bagian ganjanya terdapat greneng.

Bango Dolok
Luk tiga,pakai pejetan,gandik polos,dan tidak ada greneng



Empu Sugati
Pada tahun jawa 522,Empu Sugati membuat pusaka Berdapur Santan dan Karacan atas perintah dari Parabu Kala di Negeri Purwacarito,Prabu Kala merupakan cucu Buyut dari Sang Hyang Wisnu .

Ricikan kerisnya

Santan
Luk 11,dengan pejetan ,tikel alis,kembang kacang,Lambe gajah,jenggot,belakang ganja ada greneng,randa nunut

Karacan
Memakai luk 19,ada juga yang kurang dari19,dua sogokan,kembang kacang,jalen,lambe gajah,jenggot,belakang ganja ada greneng,randa nunut.



Empu Dewayasa
Pada tahun tahun jawa 522 ,Empu ini membabar Pusaka Keris Berdapur Bakung dan Berdapur Yuyu Rumpung pembuatan keris itu atas peintah dari Prabu Basupati di Wirata,yaitu Cucu Sang Hyang Wisnu .



Ricikan Kerisnya

*Bakung
Berluk 5,pejetan,tikel alis,ganja terdapat greneng

*Yuyu Rumpung
Berbentuk lurus,pejetan,kembang kacang,lambe gajah,ganja pakai greneng



Empu Mayang
Pada tahun Jawa 725 ,Empu Mayang di perintahkan oleh Prabu Dwastarata putra dari Prabu Kresna Dipayana membuat keris Berdapur Carubuk,Kebolajer (Mahisa Lajer),Dapur Singha.

Ricikan Kerisnya

*Carubuk
Keris lurus,pejetan paniwen,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah,randa nunut

*Mahesa Lajer
Lurus,pakai pejetan,di ganja ada greneng

*Singha
Lurus ,memkai 2 sogokan,gandik stylisasi Singa,tikel alis,memakai greneng



Empu Sarpadewa

Pada tahun 1062 tahun Jawa,Empu Sarpadewa di perintahkan membuat Keris Carito, Cengkrong, Urububing Dilah dan Paniwen,yang memrintahkan membuat Keris itu adalah Prabu Sri Maha Panggung, Raja di Purwacarita.

Pada masa pemerintahannya,alat atau senjata yang berat-berat seperti,Godo,Brojo,lori,Bindi salukun,Naggolo,Naga Pasa dan Naga Sengkali tidak di buat lagi,sedangkan senjata yang berat yang sudah ada di lebur Menjadi senjata yang ringan-ringan dengan berbagai macam jenis,termasuk keris dan anak panah.

Ricikan Keris

*Carita
Luk 11,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah 2 ,ganja ada greneng

*Cengkrong
Lurus dan terbalik

*Urubing Dilah
Luk 1 pada ujungnya,pejetan,tikel alis,ganja belakang ada greneng

*Paniwen
Luk 13,dua sogokan,kembang kacang pogog,dua sogokan,di ganja ada greneng.

Wilahnya tebal

Empu Ramayadi
Pada tahun 827 tahun Jawa di Wilayah Kediri ,Empu Ramayadi di printahkan oleh Sang Prabu Gendroyono membabar Keris Pusaka Pandawa,Karnotinanding,Bimakro
da.

Sesudah perang Baratayuda, Prabu Gendroyono ,Raja Mamengan (Kediri) ini juga memerinathkan membuat senjata yang hilang bersama pasukanya karena perang saudara,pembuatan keris secara besar-besaran itu ada 18 nama keris ,Lar ngatap,Cundrik,JalakDinding,Kalamisani,Balebang,TilamUpih,Sepang,Sempanabener,Sempana Luk,Bango Dolog,Santan,Karacan,Bakung,Yu

yu Rumpung,Carubuk,Kebolajer dan Singha.

Ricikan Keris:

*Pandawa
Luk 5,dengan pejetan,tikel alis,gandik polos,ganja polos

*Karnotinanding
Lurus ,memakai dua sogokan,kembang kacang depan dan belakang,lambe gajah,di bagian ganja ada greneng



Bimakroda
Memakai luk 19,pjetan,kembang kacang dengan jenggot,ganja ada greneng,randa nunut



Di simpulkan dalam pemerintahan Prabu Gendroyono,keris di buat berdasarkan Pakem Empu terdahulu,sedangkan Keris baru tersebut dari berbagai macam pembabaran keris itu di kenal dengan istilah “Dapur Keris “atau dengan istilah lain “bentuk yang sama “sesuai dengan pakem Empu terdahulu.

Mengenai perang Baratayudha adalah perang antar saudara,di India di kenal dengan Istilah Perang Pandawa dan Kurawa,hubunganya dengan Mamengan (Kediri) saat Pemerintahan Prabu Gendroyono terjadi perang Saudara antara Kediri dan Jenggala,tapi dari keyakinan orang jawa Perang Baratayuda itu terjadi di Indonesia.



Empu Gandawisesa

Pada Zaman Pemerintahan Prabu Citrasoma di Pengging tahun 941 tahun Jawa,Empu Gandawisesa di perintahkan untuk membabar pusaka Kerajaan Pengging,Keris itu di beri nama Megantara dan Lara Sidua.

Ricikan Kerisnya:

*Megantara
Berluk 7,Luknya dari pangkal sampai ke ujung,dengan paniwen,dengan jalen,lambe gajah,ganjanya terdapat greneng

*Lara Sidua

Luk 5,permulaan luknya di tengah,dengan pejetan



Empu Jangga dan Empu Windudibyo

Kedua Empu ini pada tahun 1119 di perintahkan oleh Prabu Amiluhur,Raja Kerajaan Jenggala,sedangkan Empu Jangga dan Empu Windudibyo adalah Empu yang bermukim di Pulau Bali,Prabu Amiluhur menyuruh kedua Empu membuat /membabar Keris diantaranya,Panji Sekar,Carang Soka dan Panji Sinom.

Ricikan Kerisnya

*Panji Sekar

Lurus,memakai kembangkacang,lambe gajah,di belakang ganja ada greneng.

*Carang Soka

Luk 11,pejetan,tikel alis,kembang kacang,lambe gajah,di belakang ganja ada greneng

*Panji Sinom

Lurus,memakai dua sogokan,kembang kacang,dengan mata wideng,lambe gajah,ganja ada greneng,dengan ron da nunut.



Empu Windusarpa

Karya Empu Windusarpa pada tahun Jawa1170 dua buah wilah keris, keris itu di namakan Keris Brojol dan Keris Betok,dua buah keris ini di buat atas perintah Prabu Kudalalean di Pajajaran

Ricikan Kerisnya

*Brojol

Berwilah lurus,ganja polos dan wilah seolah meyambung(Tidak kentara),pejetan.

*Bethok

Lurus,tidak begitu panjang,tidak memakai kembang kacang, dan greneng



Empu Andayangsangkala

Pada tahun 1180 tahun Jawa,pada masa pemerntahan Prabu Banjaransari dari Kerajaan Pajajaran,Empu Andayangsangkala atas perintah Sang Prabu membuat dua Wilah Keris,Keris itu bernama Tilamsari dan Parungsari.

Ricikan kerisnya

*Tilamsari

Lurus,pejetan,greneng pada ganja,tikel alis.

*Parungsari

Luk 11,pejetan,lambe gajah,kembang kacang denganjenggot,ganja ada greneng



Empu Chajasari

Pada masa pemerintahan Prabu Mundingsari di Pajajaran tahun 1228 tahun Jawa,Empu Chajasari di perintahkan membabar Pusaka Keris ,setelah jadi di beri Sinom Wora-wari.

Ricikan Kerisnya

*Sinom Wora-Wari

Lurus ,memakai dua sogokan,kembang kacang dengan jenggot,ronda nunut,ganja ada greneng



Empu Anjani

Prabu Pamekas dari Pajajaran pada tahun 1248 tahun Jawa,Empu Anjani di perintahkan membabar dua buah keris,yang kemudian di berinama Carita Kalentang dan Jalak Ngore

Ricikan Kerisnya

*Carito Kalentang

Luk 17,dengan pejetan,tikel alis,di belakang ganja ada greneng



*Jalak Ngore

Lurus,dengan pejetan,di ganja ada greneng.



Empu Marcukundo

Pada tahun yang sama 1248 tahun jawa,Empu Marcukundo oleh Prabu Siung Wanara dari Pajajaran diperintah membabar pusaka,menghasilkan dua Keris ,lantas di berinama Jangkung dan Pandawa Carita

Ricikan Kerisnya

*Jangkung

Luk 3,memakai dua sogokan,ganja polos

*Pandawa Carita

Luk 5,duasogokan,kembang kacang,lambe gajah,ada greneng pada ganja.



Empu Anggareksa

Empu anggareksa tinggal di daerah Tapan Wilayah Pajajaran pada tahun 1303 tahun Jawa,di perintahkan oleh Prabu Brawijaya I ,Raja pertama Majapahit,Empu Anggareksa berhasil membabar empat Keris,Jalak Sangu Tumpeng,Sumelang gandring,Mangkurat dan Mangkunegara.

Ricikan kerisnya

*Jalak Sangu Tumpeng

Lurus,kembang kacang,pejetan,sogokan 2 rangkap,ganja belakang ada saturi pandan.

*Sumelang Gandring

Lurus,dengan paniwen,ganja tidak ada greneng

Mangkurat
Luk 3,kembang kacang,jenggot,lambe gajah,ganja ada greneng

*Mangku Negara
Luk 13,dengan tiga sogokan,sogokan tengah sampai pucuk,kembang kacang,dengan jenggot,ganja ada greneng



Empu Domas

Prabu Brawijaya V ,Raja terakhir Majapahit pada tahun 1381 tahun Jawa,Empu Domas di perintahkan membabar Keris 800 wilah keris,ada tujuh Keris dibabar ,Panimbal,Jaruman,Sepokal,Sabu

k Inten,Mundarang,Butho Ijo dan Anoman.

Ricikan Kerisnya

*Panimbal
Luk 9,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah dua,greneng

Jaruman,
Luk 13 ,dengan paniwens

Sepokal,Luk 17,pejetan,tikel alis.

Sabuk Inten,
Luk 13,kembang kacang,jalen,pejetan,sogokan 2 rangkap,lambe gajah,greneng

Mundarang,
Lurus,kembang kacang,lambe gajah dan ri pandan.

Butho Ijo,
Luk 13,pejetan tipis,tikel alis,kembang kacang

Anoman
Luk 5,dua sogokan,tikel alis,kembang kacang,lambe gajah,greneng,ronda nunut



Empu Suro

Masa Pemerinthan Sulthan Demak Raden Fatah tahun Jawa 1429 ,Empu Suro membuat /membabar pusaka Kyai Sengkelat ,pada Zaman Wali Songo
Ricikan Kerisnya

Sengkelat
Luk 13,dua sogokan,kembang kacang ,jalen,lambe gajah satu,greneng ,ran da nunut



Pembabaran 51 wilah keris oleh Para Empu ini dari tahun jawa 152 sampai dengan 1429 tahun Jawa,merupakan “dasar bentuk keris “sampai dengan sekarang di tiru oleh Empu penerusnya ,kemudian dalam perkembanganya di Era Kesultanan dan Budayanya berbau Islami ,membabar keris di pengaruhi oleh Para Wali, dalam sejarah perkerisan di Indonesia Sunan Kali Jaga dan Sunan Bonang punya peranan,bahkan pada Jaman Kesulthan Agung Honyro Kusumo,Keris secara luas bisa di pakai oleh rakyat biasa ,bukan hanya pada lingkungan Keraton,hal ini implimentasinya untuk melawan Belanda jadi rakyat Mataram perlu di persenjatai,jadi Keris atau tombak mempunyai nilai sejarah,jadi perlu di jaga dan di lestarikan sebagai identitas suatu bangsa



Dari bukti Empu pembabar keris di atas ,keris merupakan budaya Asli Indonesia sedangkan di India atau tanah Hindustan tidak di temukan tentang pembuatan dan pemakaian keris,dalam perkembangannya sehubungan dengan kekuasaan kerajaan dan Sulthan , apresiasi bentuk dan penggunaan,serta peredaran keris , Cundrik (Badik)dan tombak bisa beredar di Nusantara,ciri-ciri yang umum di pakai berbentuk lurus atau luk(Berkelok).

Sesuai dengan perkembangan Kesulthanan di Jawa,sesudah tahun 1429 tahun Jawa,Empu terus berkarya,dengan berbagai kreasi dan ukiran yang indah-indah,tapi para Empu tetap menggunakan Pakem bentuk diatas yaitu karya Empu sebelumnya ,dan karya Empu yang baru mengganti bentuk keris dengan Istilah” Dapur Keris.”

Dalam perkembangan selanjutnya,Empu itu diantaranya 13 Empu yang membabar keris sesuai dengan perkembangan kesultanan di Indonesia,tentu saja Empu yang di sebut adalah Empu Keris dalam lingkungan Keraton.

1.Empu Jaka Supa

Empu ini berkarya di Wilayah Kesulthanan Demak Bintoro,pada tahun 1484 tahun Jawa,Sunan Kali Jaga menyuruh Jaka Supa membabar keris,hanya dengan modal bahan Pamor se biji Asam Jawa,Jaka Supa atau Supa Anom berhasil membabar keris,Sunan Kali Jaga puas dengan apresiasi karya Jaka Supa,keris itu di beri nama Carubuk Dengan bentuk luk 7.

2. Empu Umyang

Empu Umyang adalah Empu Kesulthanan Pajang pada tahun 1525 tahun Jawa,semula namanya Kiyai Galeng atau Empu Kodok,di sebut Empu kodok ,Empu ini besutan kerisnya di buat di pematang sawah,suatu ketika Empu Kodok ini ingin mengabdi di Kerjaan Pajang,oleh Sulthan Adi Wijaya atau Jaka Tingkir,Kyai Galeng di suruh membabar keris dalam semalam,sesuai pesanan dalam semalam keris pesanan Joko Tingkir bisa di buat,untuk merncoba keampuhan keris,Jaka Tingkir menggoreskan ujung keris ke seorang tahanan kerjaan,reaksinya tahanan itu selalu mengoceh tidak beraturan istilah orang Jawa Ngumyang,maka di kenalah menjadi Empu Umyang.

3.Empu Ki Enom
Pada masa pemerintahan Sulthan Agung Honyro Kusumo tahun 1567 tahun jawa,

Ki Enom atau Empu Jaka Supa,terkenal awet muda, beliau menjadi Empu di dua periode yaitu masa kekuasaan Demak dan masa Mataram Islam.
Ki Enom atau di kenal dengan nama Supo Anom adalah anak dari Kiyai Supo Mandragi (Empu Majapahit) dan di kenal dengan Empu Sendang Sedayu.
Empu Supo Anom dalam pembabaran Keris dengan ciri,ganja wilut atau kelap lintah,sirah cecaknya montok dan meruncing ujungnya,gulu melednya besar,bilahnya sedang dan lebarnya juga sedang,motif pamornya rumit ,halus dan rapat



4.Empu Sendang Warih
Pada tahun Jawa 1601,Kanjeng Sinuhun Amangkurat di Kartasura,Empu ini
Membuat Keris Pusaka Keraton Kartasura.Empu Sendang Warih adalah putra

Ki Anom atau Supo Anom,

Ciri Keris buatanya,
mengambil stylisasi gaya Maja pahit ,tetapi agak Panjang di bandingkan dengan Tangguh Maja Pahit,pesikutanya Trengginas,pamornya lumer pandes,besinya matang tempaan ,sor-soranya lebar tetapi tipis,ganjanya Nyebit Rontal dan agak Panjang.



5.Empu Lujuguna
Kanjeng Sinuhun Paku Buana pada tahun jawa 1611 menugaskan

Empu Lujuguna untuk membuat pusaka Keraton,Empu keratin Kartasura ini berasal dari Madura
Ciri keris besutan Empu Lujuguna
Ganja Wuwung,sirah cecaknya tergolong lonjong dan ujungnya lancip,gulu meled
Nya panjang terkesan kurus,kembng kacangnya Nguku Bima,Penampilanya seca
ara keseluruhan terkesan gagah,kasar dan tegas



6.Empu Brajaguna

Empu Brajaguna adalah Empu akhir Era Kartasura dan awal dari Kesultanan Sura

karta,Empu Brajaguna berasal dari Madura di tugaskan pada tahun Jawa 1648,lantas secara turun-temurun anak dari Empu Braguna mengabdi di Keraton Surakarta,anak turunannya memakai

7 Empu Brajaguna I,

8.Empu Brajaguna II,

9.Empu Brajaguna III,

Ciri khusus buatan Keluarga Empu Brajaguna adalah
salah satu keistimewaan buatan keluarga Empu Brajaguna adalah Tombak atau Keris garapanya bisa menembus perisai baja musuh ,saat di pakai berperang.



10Empu Carang Mustofa
Empu ini mengabdi pada Keraton Surakarta masa Pemerintahan Paku Buwono IV tahun 1721 tahun Jawa



11.Empu Singawijaya.
Empu Singawijaya pada tahun 1736 membabar keris di Keraton Surakarta pada masa Pemerintahan Pakubowono V



12.Empu Tirtadangsa
Empu Tirtodangsa merupakan Empu di Era 1761 tahun Jawa,Pada masa Pemerin

Tahan Pakubuwono VII di Surakarta

Ciri khas keris buatan Empu ini
Ganja sebit rontal,gulu meled pada ganja sempit, dan lekukanya tidak begitu dalam (kemba),sirah cecak pada ganja ramping bagian buntut urangnyamelebar pipih.



13.Empu Japan
Empu ini berkarya pada tahun 1789 tahun Jawa atas perintah Paku Buono VIII di Surakarta.

Ciri khas buatan Empu ini
Ganjanya agak melengkung,gulu melednya gemuk,sirah cecaknyameruncing pada bagian ujungnya,Wetenganya ramping dan buntut urangnya melebar

Nama Empu diatas merupakan sebagian kecil dari Jumlah Empu yang tersebar di Pulau Jawa,dengan cirri-ciri khas tersendiri,sehngga cirri khas buatan Empu dalam dunia perkerisan di kenal dengan tangguh istilah “Tangguh”,tangguh ini adalah masa di mana keris itu di babar, Tangguh ini sanagat penting ,dalam menajeg atau memperkirakan angsar keris berdasarkan usianya dan tentu saja Empu yang membuatnya.


Sumber
1. Kitab pelbagai pengetahuan tentang keris di karang oleh FL.Winter pada tahun 1871
Di terjemahkan oleh R.Soedjonoredo mantra Guru Pensiun –Karang Anyar pada
Tahun 1037.
2. Enslikopedia keris

Senin, 17 Februari 2014

KERIS PEWAYANGAN SUROKARTO IDR 1.900.000


KERIS PEWAYANGAN SUROKARTO IDR 1.900.000


KERIS CUNDRIK SURAKARTA IDR 1.800.000


----------------------------------------------------------------------------------- Empu adalah gelar yang di berikan kepada Seniman dan Budayawan yang karyanya tergolong maha karya ,terutama pada bidang seni pembuatan keris juga Empu orang yang membuat dan meneyempurnakan keris , bertanggung jawab terhadap tuah atau isi keris,tuah adalah isi pesan atau doa kepada Tuhan yang di transfer oleh empu terhadap keris.tuah atau isi keris itu ini menjadi kegunaan untuk apa keris itu. Dalam tulisan ini hanya menambah pengetahuan bagi pemerhati dan peminat keris ,Sebilah keris tuahnya sangat tergantung oleh karya dan doa (Tirakat) Empu ,Jasa Sang Empu sangat besar bagi perkembangan sejarah Indonesia,adalah kewajiban kita melestarikan dan membuat Cagar Budaya keris, sebagai peninggalan sejarah,karena keris merupakan bukti sejarah disamping candi,batu bertulis dan benda sejarah lain. Empu membabar keris ada 2 kategori,keris di buat mengutamakan tuahnya (Esoteris) dan yang kedua lebih mementingkan keindahan saja (Eksoteris),keris bertuah tidak mementingkan bentuk yang indah,dengan bahan yang mahal-mahal,tetapi di babar sanagat sederhana tapi pengaruh gaibnya bisa di rasakan manfaatnya oleh pemiliknya,biasanya keris ini tidak untuk di perlihatkan kepada orang lain senantiasa di simpan di lemari bila ada keperluan baru di kelurkan. Sedangkan keris Eksoteris adalah keris yang mementigkan keindahan dan kemewahan saja misalakan keris Nogo Sosro kinatah Emas murni,warangka ukiran dengan pendok dan slot Emas atau perak. Di bawah ini beberapa Empu dianggap pertama kali membabar “Keris”,kedepan bentuk buatanya menjadi Dapur Keris Dasar atau Type Keris ini menjadi konsep bentuk (Eksoteris)/pesan Isi (Isoteris) Keris Empu Ramadi Pada tahun Jawa 152 ,Empu Ramadi membabar Keris Larngatap, Pasupati dan ,Cundrik Empu ini membabar keris atas perintah dari Sri Maharaja Dewa Buda atau Hyang Batara Guru,yang saat itu Menjadi Raja di Negeri Wukir Mahendra atau di sebut orang Negeri Purwacarita yang sekarang di kenal Gunung Lawu. Ricikan keris : Larngatap Wilah lurus,Sogokannya dua memanjang sampai ke ujung wilah,tikel alis ,pejetan dan ri pandan pada ganjanya. Pasupati Wilahnya lurus,Sogokan dua,pejetan,memakai ada-ada,permukanya gigir sapi,kembang kacang Pogog,pada belakang ganja ada ripandan,ada juga yang memkai gusen dan lis-lisan . Cundrik Wilahnya lurus,ganjanya terbalik di lengkapi greneng ,gandik berada di belakang separuh wilah,memakai sogokan dua. Empu Isakadi Pada tahun Jawa 216 ,Empu Isakadi membabar Keris Jalak Dinding,satu keris karya Empu Isakadi atas perintah atau pesanan dari Raja Balya yaitu Sang Hyang Siwah yang menjelma di marcapada menjadi Raja di Medang Simando terletak kalau sekarang di Wilayah Madiun ,Raja Balya ini merupakan kemenakan dari Sang Hyang Batara Guru . Ricikan keris: Jalak dingding Wilahnya lurus,pada pinggir wilah ada Gusen,sor-soran keris terdapat pejetan dan tingil,gandik polos Empu Suksekadi tahun Jawa 230,Empu Suksekadi membabar keris Berdapur Kalamisani,keris ini di babar atas perintah dari Raja Berawa atau Sang Hyang Kala di wilayah Utara Mahendra tepatnya HutanTulyan ,Mahendra disebut juga Gunung Lawu.hutan Tulyan letaknya di tanah Kuwu Ricikan Keris: Kalamisani Wilahnya lurus,kembang kacang,lambe gajahnya dua,tikel alis,gusen,kruwingan Dan greneng,biasanya memakai ada-ada, Empu Bromogedali Pada tahun Jawa 261,Empu Bromogedali membabar Keris Berdapur Tilam Upih dan Balebang,sang Empu diperintah oleh Raja Budawake yaitu Sang Brahma yang menjelma di Negeri Sawanda kemudian di ubah nama Sawanda menjadi Negeri Medangkamulan Ricikan Keris Tilam Upih Keris ini berbentuk lurus,memakai pejetan,gandik polos,memakai tikel alis,ganja polos,tidak pakai greneng Balebang Balebang wilahnya Luk 11,memakai sogokan,di bagian gandik terdapat kembang Kacang ,lambe gajah,ganja bagian belakang terdapat greneng. Empu Saptagati Pada tahun tahun Jawa 265 Empu Saptagati membabar keris Sepang dan Sempana Bener ,Raja yang memerintah membuat adalah Raja Budakresna di Purwacarita Saat itu terjadi peperangan antara raja Budawake dengan Raja Berawa dari Hutan Tulyan ,Raja Budawake kalah lantas pindah ke daerah Parayangan,di hutan Medanggili Raja Budawake bermukim kemudian nama Medanggili di ubah menjadi Giling Wesi,akhirnya Raja Berawa berkuasa di Negeri Medangkamulan . Kemudian Sang Hyang Wisnu menjelma di Negeri Purwacarita (Gunung Lawu) dan mampu mengalahkan Raja Berawa,Sang Hyang Wisnu memberikan kekuasaan kepada Berawa dan menjadi Raja di dunia lelembut(Gaib) ,dalam perkembangan selanjutnya Sang Hyang Wisnu di ubah menjadi nama Budakresna . Ricikan kerisnya Sepang Wilahnya lurus ,memakai kembang kacang,tanpa pejetan ,tanpa ricikan lain Sempana Bener Lurus,memakai kembang kacang,pejetan,lambe gajah,ganja bagaian belakang terdapat greneng Empu Pujanggati Pada tahun Jawa 418 Empu Pujanggati membabar dua Dapur Keris Yaitu Keris Berdapur Sempana Luk dan Bangodolog,Sang Empu di perintahkan membuat keris oleh Prabu Watu Gunung di Negeri Giling Wesi (Parahyangan),Prabu Watu Gunung ini masih keturunan dari Raja Purwacarita ,yaitu Putra Prabu Palendra. Ricikan Kerisnya Sempana Luk Memakai luk 11,9 atau berluk 7,memakai kembang kacang,pejetan ,lambe gajahnya satu,Di bagian ganjanya terdapat greneng. Bango Dolok Luk tiga,pakai pejetan,gandik polos,dan tidak ada greneng Empu Sugati Pada tahun jawa 522,Empu Sugati membuat pusaka Berdapur Santan dan Karacan atas perintah dari Parabu Kala di Negeri Purwacarito,Prabu Kala merupakan cucu Buyut dari Sang Hyang Wisnu . Ricikan kerisnya Santan Luk 11,dengan pejetan ,tikel alis,kembang kacang,Lambe gajah,jenggot,belakang ganja ada greneng,randa nunut Karacan Memakai luk 19,ada juga yang kurang dari19,dua sogokan,kembang kacang,jalen,lambe gajah,jenggot,belakang ganja ada greneng,randa nunut. Empu Dewayasa Pada tahun tahun jawa 522 ,Empu ini membabar Pusaka Keris Berdapur Bakung dan Berdapur Yuyu Rumpung pembuatan keris itu atas peintah dari Prabu Basupati di Wirata,yaitu Cucu Sang Hyang Wisnu . Ricikan Kerisnya *Bakung Berluk 5,pejetan,tikel alis,ganja terdapat greneng *Yuyu Rumpung Berbentuk lurus,pejetan,kembang kacang,lambe gajah,ganja pakai greneng Empu Mayang Pada tahun Jawa 725 ,Empu Mayang di perintahkan oleh Prabu Dwastarata putra dari Prabu Kresna Dipayana membuat keris Berdapur Carubuk,Kebolajer (Mahisa Lajer),Dapur Singha. Ricikan Kerisnya *Carubuk Keris lurus,pejetan paniwen,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah,randa nunut *Mahesa Lajer Lurus,pakai pejetan,di ganja ada greneng *Singha Lurus ,memkai 2 sogokan,gandik stylisasi Singa,tikel alis,memakai greneng Empu Sarpadewa Pada tahun 1062 tahun Jawa,Empu Sarpadewa di perintahkan membuat Keris Carito, Cengkrong, Urububing Dilah dan Paniwen,yang memrintahkan membuat Keris itu adalah Prabu Sri Maha Panggung, Raja di Purwacarita. Pada masa pemerintahannya,alat atau senjata yang berat-berat seperti,Godo,Brojo,lori,Bindi salukun,Naggolo,Naga Pasa dan Naga Sengkali tidak di buat lagi,sedangkan senjata yang berat yang sudah ada di lebur Menjadi senjata yang ringan-ringan dengan berbagai macam jenis,termasuk keris dan anak panah. Ricikan Keris *Carita Luk 11,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah 2 ,ganja ada greneng *Cengkrong Lurus dan terbalik *Urubing Dilah Luk 1 pada ujungnya,pejetan,tikel alis,ganja belakang ada greneng *Paniwen Luk 13,dua sogokan,kembang kacang pogog,dua sogokan,di ganja ada greneng. Wilahnya tebal Empu Ramayadi Pada tahun 827 tahun Jawa di Wilayah Kediri ,Empu Ramayadi di printahkan oleh Sang Prabu Gendroyono membabar Keris Pusaka Pandawa,Karnotinanding,Bimakro da. Sesudah perang Baratayuda, Prabu Gendroyono ,Raja Mamengan (Kediri) ini juga memerinathkan membuat senjata yang hilang bersama pasukanya karena perang saudara,pembuatan keris secara besar-besaran itu ada 18 nama keris ,Lar ngatap,Cundrik,JalakDinding,Kalamisani,Balebang,TilamUpih,Sepang,Sempanabener,Sempana Luk,Bango Dolog,Santan,Karacan,Bakung,Yu yu Rumpung,Carubuk,Kebolajer dan Singha. Ricikan Keris: *Pandawa Luk 5,dengan pejetan,tikel alis,gandik polos,ganja polos *Karnotinanding Lurus ,memakai dua sogokan,kembang kacang depan dan belakang,lambe gajah,di bagian ganja ada greneng Bimakroda Memakai luk 19,pjetan,kembang kacang dengan jenggot,ganja ada greneng,randa nunut Di simpulkan dalam pemerintahan Prabu Gendroyono,keris di buat berdasarkan Pakem Empu terdahulu,sedangkan Keris baru tersebut dari berbagai macam pembabaran keris itu di kenal dengan istilah “Dapur Keris “atau dengan istilah lain “bentuk yang sama “sesuai dengan pakem Empu terdahulu. Mengenai perang Baratayudha adalah perang antar saudara,di India di kenal dengan Istilah Perang Pandawa dan Kurawa,hubunganya dengan Mamengan (Kediri) saat Pemerintahan Prabu Gendroyono terjadi perang Saudara antara Kediri dan Jenggala,tapi dari keyakinan orang jawa Perang Baratayuda itu terjadi di Indonesia. Empu Gandawisesa Pada Zaman Pemerintahan Prabu Citrasoma di Pengging tahun 941 tahun Jawa,Empu Gandawisesa di perintahkan untuk membabar pusaka Kerajaan Pengging,Keris itu di beri nama Megantara dan Lara Sidua. Ricikan Kerisnya: *Megantara Berluk 7,Luknya dari pangkal sampai ke ujung,dengan paniwen,dengan jalen,lambe gajah,ganjanya terdapat greneng *Lara Sidua Luk 5,permulaan luknya di tengah,dengan pejetan Empu Jangga dan Empu Windudibyo Kedua Empu ini pada tahun 1119 di perintahkan oleh Prabu Amiluhur,Raja Kerajaan Jenggala,sedangkan Empu Jangga dan Empu Windudibyo adalah Empu yang bermukim di Pulau Bali,Prabu Amiluhur menyuruh kedua Empu membuat /membabar Keris diantaranya,Panji Sekar,Carang Soka dan Panji Sinom. Ricikan Kerisnya *Panji Sekar Lurus,memakai kembangkacang,lambe gajah,di belakang ganja ada greneng. *Carang Soka Luk 11,pejetan,tikel alis,kembang kacang,lambe gajah,di belakang ganja ada greneng *Panji Sinom Lurus,memakai dua sogokan,kembang kacang,dengan mata wideng,lambe gajah,ganja ada greneng,dengan ron da nunut. Empu Windusarpa Karya Empu Windusarpa pada tahun Jawa1170 dua buah wilah keris, keris itu di namakan Keris Brojol dan Keris Betok,dua buah keris ini di buat atas perintah Prabu Kudalalean di Pajajaran Ricikan Kerisnya *Brojol Berwilah lurus,ganja polos dan wilah seolah meyambung(Tidak kentara),pejetan. *Bethok Lurus,tidak begitu panjang,tidak memakai kembang kacang, dan greneng Empu Andayangsangkala Pada tahun 1180 tahun Jawa,pada masa pemerntahan Prabu Banjaransari dari Kerajaan Pajajaran,Empu Andayangsangkala atas perintah Sang Prabu membuat dua Wilah Keris,Keris itu bernama Tilamsari dan Parungsari. Ricikan kerisnya *Tilamsari Lurus,pejetan,greneng pada ganja,tikel alis. *Parungsari Luk 11,pejetan,lambe gajah,kembang kacang denganjenggot,ganja ada greneng Empu Chajasari Pada masa pemerintahan Prabu Mundingsari di Pajajaran tahun 1228 tahun Jawa,Empu Chajasari di perintahkan membabar Pusaka Keris ,setelah jadi di beri Sinom Wora-wari. Ricikan Kerisnya *Sinom Wora-Wari Lurus ,memakai dua sogokan,kembang kacang dengan jenggot,ronda nunut,ganja ada greneng Empu Anjani Prabu Pamekas dari Pajajaran pada tahun 1248 tahun Jawa,Empu Anjani di perintahkan membabar dua buah keris,yang kemudian di berinama Carita Kalentang dan Jalak Ngore Ricikan Kerisnya *Carito Kalentang Luk 17,dengan pejetan,tikel alis,di belakang ganja ada greneng *Jalak Ngore Lurus,dengan pejetan,di ganja ada greneng. Empu Marcukundo Pada tahun yang sama 1248 tahun jawa,Empu Marcukundo oleh Prabu Siung Wanara dari Pajajaran diperintah membabar pusaka,menghasilkan dua Keris ,lantas di berinama Jangkung dan Pandawa Carita Ricikan Kerisnya *Jangkung Luk 3,memakai dua sogokan,ganja polos *Pandawa Carita Luk 5,duasogokan,kembang kacang,lambe gajah,ada greneng pada ganja. Empu Anggareksa Empu anggareksa tinggal di daerah Tapan Wilayah Pajajaran pada tahun 1303 tahun Jawa,di perintahkan oleh Prabu Brawijaya I ,Raja pertama Majapahit,Empu Anggareksa berhasil membabar empat Keris,Jalak Sangu Tumpeng,Sumelang gandring,Mangkurat dan Mangkunegara. Ricikan kerisnya *Jalak Sangu Tumpeng Lurus,kembang kacang,pejetan,sogokan 2 rangkap,ganja belakang ada saturi pandan. *Sumelang Gandring Lurus,dengan paniwen,ganja tidak ada greneng Mangkurat Luk 3,kembang kacang,jenggot,lambe gajah,ganja ada greneng *Mangku Negara Luk 13,dengan tiga sogokan,sogokan tengah sampai pucuk,kembang kacang,dengan jenggot,ganja ada greneng Empu Domas Prabu Brawijaya V ,Raja terakhir Majapahit pada tahun 1381 tahun Jawa,Empu Domas di perintahkan membabar Keris 800 wilah keris,ada tujuh Keris dibabar ,Panimbal,Jaruman,Sepokal,Sabu k Inten,Mundarang,Butho Ijo dan Anoman. Ricikan Kerisnya *Panimbal Luk 9,dua sogokan,kembang kacang,lambe gajah dua,greneng Jaruman, Luk 13 ,dengan paniwens Sepokal,Luk 17,pejetan,tikel alis. Sabuk Inten, Luk 13,kembang kacang,jalen,pejetan,sogokan 2 rangkap,lambe gajah,greneng Mundarang, Lurus,kembang kacang,lambe gajah dan ri pandan. Butho Ijo, Luk 13,pejetan tipis,tikel alis,kembang kacang Anoman Luk 5,dua sogokan,tikel alis,kembang kacang,lambe gajah,greneng,ronda nunut Empu Suro Masa Pemerinthan Sulthan Demak Raden Fatah tahun Jawa 1429 ,Empu Suro membuat /membabar pusaka Kyai Sengkelat ,pada Zaman Wali Songo Ricikan Kerisnya Sengkelat Luk 13,dua sogokan,kembang kacang ,jalen,lambe gajah satu,greneng ,ran da nunut Pembabaran 51 wilah keris oleh Para Empu ini dari tahun jawa 152 sampai dengan 1429 tahun Jawa,merupakan “dasar bentuk keris “sampai dengan sekarang di tiru oleh Empu penerusnya ,kemudian dalam perkembanganya di Era Kesultanan dan Budayanya berbau Islami ,membabar keris di pengaruhi oleh Para Wali, dalam sejarah perkerisan di Indonesia Sunan Kali Jaga dan Sunan Bonang punya peranan,bahkan pada Jaman Kesulthan Agung Honyro Kusumo,Keris secara luas bisa di pakai oleh rakyat biasa ,bukan hanya pada lingkungan Keraton,hal ini implimentasinya untuk melawan Belanda jadi rakyat Mataram perlu di persenjatai,jadi Keris atau tombak mempunyai nilai sejarah,jadi perlu di jaga dan di lestarikan sebagai identitas suatu bangsa Dari bukti Empu pembabar keris di atas ,keris merupakan budaya Asli Indonesia sedangkan di India atau tanah Hindustan tidak di temukan tentang pembuatan dan pemakaian keris,dalam perkembangannya sehubungan dengan kekuasaan kerajaan dan Sulthan , apresiasi bentuk dan penggunaan,serta peredaran keris , Cundrik (Badik)dan tombak bisa beredar di Nusantara,ciri-ciri yang umum di pakai berbentuk lurus atau luk(Berkelok). Sesuai dengan perkembangan Kesulthanan di Jawa,sesudah tahun 1429 tahun Jawa,Empu terus berkarya,dengan berbagai kreasi dan ukiran yang indah-indah,tapi para Empu tetap menggunakan Pakem bentuk diatas yaitu karya Empu sebelumnya ,dan karya Empu yang baru mengganti bentuk keris dengan Istilah” Dapur Keris.” Dalam perkembangan selanjutnya,Empu itu diantaranya 13 Empu yang membabar keris sesuai dengan perkembangan kesultanan di Indonesia,tentu saja Empu yang di sebut adalah Empu Keris dalam lingkungan Keraton. 1.Empu Jaka Supa Empu ini berkarya di Wilayah Kesulthanan Demak Bintoro,pada tahun 1484 tahun Jawa,Sunan Kali Jaga menyuruh Jaka Supa membabar keris,hanya dengan modal bahan Pamor se biji Asam Jawa,Jaka Supa atau Supa Anom berhasil membabar keris,Sunan Kali Jaga puas dengan apresiasi karya Jaka Supa,keris itu di beri nama Carubuk Dengan bentuk luk 7. 2. Empu Umyang Empu Umyang adalah Empu Kesulthanan Pajang pada tahun 1525 tahun Jawa,semula namanya Kiyai Galeng atau Empu Kodok,di sebut Empu kodok ,Empu ini besutan kerisnya di buat di pematang sawah,suatu ketika Empu Kodok ini ingin mengabdi di Kerjaan Pajang,oleh Sulthan Adi Wijaya atau Jaka Tingkir,Kyai Galeng di suruh membabar keris dalam semalam,sesuai pesanan dalam semalam keris pesanan Joko Tingkir bisa di buat,untuk merncoba keampuhan keris,Jaka Tingkir menggoreskan ujung keris ke seorang tahanan kerjaan,reaksinya tahanan itu selalu mengoceh tidak beraturan istilah orang Jawa Ngumyang,maka di kenalah menjadi Empu Umyang. 3.Empu Ki Enom Pada masa pemerintahan Sulthan Agung Honyro Kusumo tahun 1567 tahun jawa, Ki Enom atau Empu Jaka Supa,terkenal awet muda, beliau menjadi Empu di dua periode yaitu masa kekuasaan Demak dan masa Mataram Islam. Ki Enom atau di kenal dengan nama Supo Anom adalah anak dari Kiyai Supo Mandragi (Empu Majapahit) dan di kenal dengan Empu Sendang Sedayu. Empu Supo Anom dalam pembabaran Keris dengan ciri,ganja wilut atau kelap lintah,sirah cecaknya montok dan meruncing ujungnya,gulu melednya besar,bilahnya sedang dan lebarnya juga sedang,motif pamornya rumit ,halus dan rapat 4.Empu Sendang Warih Pada tahun Jawa 1601,Kanjeng Sinuhun Amangkurat di Kartasura,Empu ini Membuat Keris Pusaka Keraton Kartasura.Empu Sendang Warih adalah putra Ki Anom atau Supo Anom, Ciri Keris buatanya, mengambil stylisasi gaya Maja pahit ,tetapi agak Panjang di bandingkan dengan Tangguh Maja Pahit,pesikutanya Trengginas,pamornya lumer pandes,besinya matang tempaan ,sor-soranya lebar tetapi tipis,ganjanya Nyebit Rontal dan agak Panjang. 5.Empu Lujuguna Kanjeng Sinuhun Paku Buana pada tahun jawa 1611 menugaskan Empu Lujuguna untuk membuat pusaka Keraton,Empu keratin Kartasura ini berasal dari Madura Ciri keris besutan Empu Lujuguna Ganja Wuwung,sirah cecaknya tergolong lonjong dan ujungnya lancip,gulu meled Nya panjang terkesan kurus,kembng kacangnya Nguku Bima,Penampilanya seca ara keseluruhan terkesan gagah,kasar dan tegas 6.Empu Brajaguna Empu Brajaguna adalah Empu akhir Era Kartasura dan awal dari Kesultanan Sura karta,Empu Brajaguna berasal dari Madura di tugaskan pada tahun Jawa 1648,lantas secara turun-temurun anak dari Empu Braguna mengabdi di Keraton Surakarta,anak turunannya memakai 7 Empu Brajaguna I, 8.Empu Brajaguna II, 9.Empu Brajaguna III, Ciri khusus buatan Keluarga Empu Brajaguna adalah salah satu keistimewaan buatan keluarga Empu Brajaguna adalah Tombak atau Keris garapanya bisa menembus perisai baja musuh ,saat di pakai berperang. 10Empu Carang Mustofa Empu ini mengabdi pada Keraton Surakarta masa Pemerintahan Paku Buwono IV tahun 1721 tahun Jawa 11.Empu Singawijaya. Empu Singawijaya pada tahun 1736 membabar keris di Keraton Surakarta pada masa Pemerintahan Pakubowono V 12.Empu Tirtadangsa Empu Tirtodangsa merupakan Empu di Era 1761 tahun Jawa,Pada masa Pemerin Tahan Pakubuwono VII di Surakarta Ciri khas keris buatan Empu ini Ganja sebit rontal,gulu meled pada ganja sempit, dan lekukanya tidak begitu dalam (kemba),sirah cecak pada ganja ramping bagian buntut urangnyamelebar pipih. 13.Empu Japan Empu ini berkarya pada tahun 1789 tahun Jawa atas perintah Paku Buono VIII di Surakarta. Ciri khas buatan Empu ini Ganjanya agak melengkung,gulu melednya gemuk,sirah cecaknyameruncing pada bagian ujungnya,Wetenganya ramping dan buntut urangnya melebar Nama Empu diatas merupakan sebagian kecil dari Jumlah Empu yang tersebar di Pulau Jawa,dengan cirri-ciri khas tersendiri,sehngga cirri khas buatan Empu dalam dunia perkerisan di kenal dengan tangguh istilah “Tangguh”,tangguh ini adalah masa di mana keris itu di babar, Tangguh ini sanagat penting ,dalam menajeg atau memperkirakan angsar keris berdasarkan usianya dan tentu saja Empu yang membuatnya. Sumber 1. Kitab pelbagai pengetahuan tentang keris di karang oleh FL.Winter pada tahun 1871 Di terjemahkan oleh R.Soedjonoredo mantra Guru Pensiun –Karang Anyar pada Tahun 1037. 2. Enslikopedia keris

KERIS PAMOR WENGKON IDR 1.700.000


KERIS PAMOR WENGKON IDR 1.700.000


KERIS BLARAK SINERET ALUSAN SURAKARTA 2.500.000


KERIS BLARAK SINERET ALUSAN SURAKARTA 2.500.000


_____

Popular Posts

 
Blogger Templates